Selasa, 07 April 2009

ikhlas

Ikhlas, satu kata 6 huruf. Simpel, namun seringkali kita susah untuk menerapkanya. Ikhlas erat kaitanya dengan sabar.

Banyak sekali hadis maupun ayat Al Qur'an yang berbicara tentang sabar dan Ikhlas. Hal ini menekankan betapa pentingnya sabar dalam hidup ini. Baik sabar di saat susah, maupun sabar di saat lapang. Berlaku sabar bukan berarti kita harus diam, bukan pula berarti ketika kita diam dalam sabar, kita tidak melakukan apa-apa. Ketika kita diam dalam sabar, kita menunggu saat yang tepat untuk melakukan hal yang tepat. Ketika diam dalam sabar, kita sibuk menata hati dan pikiran, Qolbu dan Fikr, serta mengendalikan nafsu atau Nafs, sehingga kita bisa menjadi orang yang lebih baik. Dan jiwa lebih tenang dan damai, qolbu kita kembali kepada As-Salam.

Demikian pula ketika kita dirundung masalah. Ketika kita dipojokkan oleh keadaan, kita tidak lagi bisa beruat apa-apa. Kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa selain diam. Pikiran kita dibombardir oleh segala macam pemikiran atau beban yang menjatuhkan kita. Dan jika sudah begini, kita sering kali lupa akan satu hal. Ada satu hal yang tidak bisa dikendalikan atau dipojokkan oleh apapun, sekalipun itu siruasi yang sangat tidak mengenakkan, sekalipun Alloh sendiri. Karena Alloh sendiri yang memberi kewenangan bagi kita untuk mengendalikannya. Hal itu adalah menata hati kita sendiri, agar kita bisa berlaku sabar dan ikhlas dalam menghadapi permasalahan hidup.

Berlaku sabar itu perlu latihan. Perlu dibiasakan. Berlaku sabar itu tidak bisa instan. Dan sering kali kita merasa gagal, kita merasa tidak bisa untuk bersabar. Seringkali kita memaksakan diri untuk melawan arus, melakukan sesuatu yang diluar kemampuan kita. Sehingga kita merasa stress dan akhirnya kita sendiri yang tertekan, sampai akhirnya tenggelam sendiri dalam permasalahan hidup. Namun pahala yang dijanjikan oleh Alloh sendiri sangatlah besar jika kita bisa berlaku sabar.

Saya adalah seorang penghobi film. Tidak peduli itu film kartun atau film artistik yang susah untuk dimengerti. Saya merasa bisa mendapatkan satu kepuasan lebih jika bisa menangkap suatu nilai lebih selain hiburan yang disajikan. Jika antum sekalian suka Avatar, yang tayang di Nickelodeon, tentunya antum sekalian ingat episode ketika Bumi ditawan oleh Azula di kotanya sendiri. Dia menolak untuk diselamatkan oleh Aang. Dia lebih memilih untuk diam di Omashu. Dia lebih memilih untuk bersabar, menanti saat yang tepat untuk mengambil langkah yang tepat. Dan saat-saat itu datang ketika terjadi gerhana matahari.

Intisari dari Ikhlas dan sabar adalah penataan hati dan pikiran. Masing-masing dari kita lebih tahu hati kita sendiri-sendiri. Masing-masing dari kita lebih tahu bagaimana untuk menata hati kita sedemikian rupa sehingga kita bisa ikhlas dan bersabar menghadapi masalah dan berbagai cobaan hidup yang pasti datang silih berganti.

Berlaku sabar bukan berarti kita diam. Dalam diam ketika kita sabar, kita menata hati agar tidak mengikuti nafu amarah, agar kita tidak hancur. Berlaku ikhlas, berarti menerima apa yang datang pada kita. Ibaratnya ketika satu pintu terbuka karena datangnya air bah, ikhlas adalah membuka pintu yang lain, agar air tadi tidak merusak rumah kita, agar air tadi bisa berlalu, dan agar kita tidak tenggelam di dalamnya. Semakin ikhlas seseorang, semakin banyak pintu yang dia buka. Air tadi adalah permasalahan hidup yang datang silih berganti, rumah adalah hati dan jiwa kita. Kita yang tahu bagaimana hati dan jiwa kita sendiri. Kita juga yang lebih tahu pintu mana yang harus kita buka.

Semoga sedikit yang saya tulis disini bisa bermanfaat bagi antum sekalian. & untuk adikku tersayang, maaf jika kemarin abangmu ini nggak bisa kasih saran yang bener-bener jitu buat ngatasi masalahmu.

By: Arudatu

jalesveva_2005@yahoo.com

D’Etuva Spaghetti n Pasta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar